Rabu, 15 Mei 2013

MENGGUGAT QUOTE WILLIAM SHAKESPEARE


Apalah Arti Sebuah Nama?
*Reza Gustav
Apalah arti sebuah nama, emang gw pikirin? Kira-kira jawaban itulah yang akan terlontar ketika hal itu ditanyakan kepada pujangga William Shakespeare.  Tetapi kita jangan buru-buru percaya dan silau (tutup telinga kalau silau,hihihi)_apalagi asal memakai saja ungkapan ini_ oleh kata-kata Shakespeare yg disebut-sebut sebagai salah satu sastrawan terbesar di Inggris kalau tidak paham konteks dan tujuannya, karena dari sebuah namalah kita bisa mengindentifikasi suatu hal beserta seluruh identitasnya sehingga kita bisa ingat ciri dan bentuknya yang pada proses pemakaiannya tidak mengalami kerancuan yang tidak perlu_bahkan tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan kelucuan.

Untuk mengukur akan penting atau tidaknya sebuah nama, ada baiknya kalau kita mengukurnya dari sudut pandang ilmu yang mempelajari asal-usul kata (Etimologi) yang merupakan cabang dari ilmu linguistik.  Beberapa kata (nama) yang telah diserap dari bahasa lain, kemungkinan setelah diserap akan mengalami perubahan bentuk_kata asal disebut etimon_ dengan referensi naskah tua dan atau dengan perbandingan dengan bahasa lain, etimologis mencoba untuk merekonstruksi asal-usul dari suatu kata ketika mereka memasuki suatu bahasa, dari sumber apa dan bagaimana bentuk serta arti dari kata tersebut. Sedangkan dalam konteks ide dasar etimologinya yg bisa dijadikan buat menjelaskan dari paparan sebelumnya, bisa di telusuri dari beberapa penjelasan berikut ini ;

kata-kata asal biasanya dimulai dengan bentuk yang lebih panjang dan kemungkinan lebih rumit, setelah diserap akan menjadi lebih sederhana atau singkat.  Misalnya ; AakaashaM dalam bahasa Sansekerta, setelah diserap ke bahasa Indonesia menjadi angkasa., Buddhayah menjadi Budaya, Aatmaja menjadi Atmaja yang berarti anak laki-laki, serta masih banyak lagi contoh kata serapan lainnya yang etinomnya berasal dari bahasa luar.  Sedangkan contoh yang mengalami perubahan bentuk tapi sama arti seperti ; tirta yang berarti air, bhayangkara berarti penjaga, bumantara menerangkan langit dan tentunya masih banyak lagi kosakata lainnya.

Sedangkan dari sudut pandang pribadi ane  yang berdasarkan dari pengalaman ane sendiri, pernah mengupas pertanyaan (ketakjuban) yang timbul akan ragam warna dan spektrumnya dari nama-nama (penamaan) yang ada dimuka bumi ini dari sisi keterkaitan heterogenitas dalam ruang lingkup ketata bahasaan, baik itu diukur secara fonologi (bunyi bahasa), morfologi (proses pembentukan kata yang melibatkan unsur dan bentuk kata), ane bersama sobat-sobat ane yang super ajaib dan lain dunia (tapi bukan antara dunia gaib sama nyata lho,hihihi) dalam seketika berubah sebagai konsekuensi dari keajaiban kami, menjadi Power Ranger..hehehe, maksudnya menjadi Sintaksis-ranger (sekelompok manusia ajaib yang membicarakan komponen-komponen kalimat dan proses pembentukannya) dengan gaya sokSemantik (menganalisis arti atau makna kata)  , ketika penulis berdiskusi dengan sobat dari kampus tetangga ane, didapat beberapa pendapat dan persepsi yang sungguh membuat ane tercengang, tapi bukan karena pas dengan pola atau rumus ketata bahasaan diatas, tapi ajaib ngawurnya, tapi kocak hasilnya.  Beberapa point yang berhasil ane simpulkan (seinget ane ya, coz udah agak lama kejadiannya, mana waktu yang dihabiskan untuk berdiskusi juga panjang banget, saingan kayak sungai bengawan Solo deh yang panjang alirannya sampai jauh, atau kalo di samakan dengan orang sih, setara panjangnya dengan bibir ane waktu dijepit dijemuran.  Super Monyong! Hihihi), point-point kesimpulan nan ajaib lagi mencengangkan itu  adalah sebagai berikut :

Dalam penamaan suatu hal adalah berdasarkan kesepakatan (konsensus) disuatu ruang/tempat/wilayah yang melibatkan manusia atau lembaga sebagai aktor penentu kesepakatan (decision maker), bersifat tentatif atau fleksibel (waktu),  relatif dari segi persepsi, kebijaksanaan orisinalitas  yang dibatasi oleh kearifan lokalnya dan ruang kewarasan pikirannya (masuk akal atau tidak masuk akal), contoh penamaan dari point-point tersebut antara lain sebagai berikut; ketika ada seseorang menemukan penemuan-penemuan yang “ajaib” di bidang tertentu, baik itu benda atau sifat biasanya akan disepakati oleh para manusia untuk menggunakan nama orang yang menemukan itu sebagai nama temuannya untuk mengapresiasi hasil temuannya, contohnya adalah penemu sinar rontgen adalah Wilhelm ConradRontge, aliran Marxisme dinamakan oleh tokoh yang menciptakan aliran ini yaitu Karl Marx (orisinalitas kearifan lokal), sedangkan contoh penamaan yang bersifat tentatif atau fleksibel yang dipengaruhi oleh waktu karena berbagai faktor pemicu seperti nilai historisnya adalah kota Jakarta yang dulunya bernama Batavia, Irian Jaya berubah menjadi Papua, lebih sering disebut Kalimantan ketimbang Borneo. Penyebutan aliran fanatik sempit dibidang tertentu bisa dengan Radikalis atau fundamentalis bahkan teroris termasuk didalam penamaan ditinjau dari segi persepsi yang tentunya bersifat relatif. Untuk yang termasuk penemuan berdasarkan kategori kewarasan pikirannya adalah dengan ditemukannya (dengan gaya modifikasi dari penemuan yang sudah mapan dan global kemudian ditransformasi ke dimensi yang berbeda akibat olah batin, pikiran dan pengalaman empirik) Hukum Gustavadro I adalah jawabannya. Hehehehe...dimana Hukum Gustavadro ditemukan oleh ane sendiri yang memodifikasi Hukum Avogadro I, menjelaskan fenomena proses pengerjaan Tugas Akhir mahasiswa didalam dinamika kehidupan proses perkuliahannya yang terangkum dalam fungsi rumus hukum Gustavadro I ( klo tertarik_klo tidak mau dikatakan penasaran_silahkan check aja di note-note fb ane sebelumnya), hanya saja yang perlu dipertimbangkan oleh analis atau boleh juga kritikus untuk landasan kalau mau “memuji” adalah kondisi kejiwaan, emosi, imajinasi serta pysikologi ane yang bisa dikatakan lagi terguncang “badai”, jadi goyang sana-sini deh..hihihi..Oya dari semua penjelasan diatas, yang tidak kalah pentingnya adalah peranan aktor (manusia)dan atau lembaga yang mempunyai wewenang akibat pengaruh atas kompetensinya dalam menentukan atau bisa juga yang mengarahkan dan menyetujui dari sisi legalitasnya terhadap wacana-wacana kesepakatan yang di timbulkan untuk menjadi sebuah keputusan terkait penamaan sesuatu hal yang ada dimuka bumi ini sehingga bisa diterima oleh semua orang.

Sedangkan pengalaman ane yang baru-baru ini (walaupun sangat membuat ane syok berat sehingga susah tidur, tapi bukan karena efek syoknya, karena emang gak ngantuk aja!hihihihi), pengalaman ini masih hangat, sehangat mentari pagi yang menyinari bumi (sok puitis nih, untung aja temen ane ditahan pas mo ngelempar TV nya ke ane waktu ane mengetik ini sambil berbalet ria dengan tatapan mata yang syahdu, hidung kembang-kempis dan mulut bermonyong ria, untung dia diingetin kalau kreditan TV nya belum lunas! Jadi gak jadi ngelempar deh, Selamet-selamet..Hihihii), adalah sobat ane yang bernama Sudibyo...(hufffttt..wakakakakaka, ane ngakak dulu ya biar bisa dapat energi yang besar untuk bisa menceritakannya, soalnya dia sendiri mempunyai energi dan ruang yang cukup besar juga, jadi biar gak kalah roh ane. hihihi), sebelumnya ane ceritakan dulu siapa itu Sudibyo yang menurut ane adalah salah satu keajaiban dunia yang belum dikenal atau simpelnya keajaiban dunia yang tertunda, tinggal tunggu pemicunya aja sehingga dia bisa masuk dalam deretan “the most incredible thing in the world” kategori aneh tapi nyata atawa sungguh aneh memang terjadi, bisa juga sungguh aneh tapi kok bisa terjadi ya? Hihihihi. Sudibyo adalah Mahasiswa yang kuliahnya satu jurusan dan satu kampus sama ane (untungnya gak satu ranjang, stress ane ntar), cuman ane sama Sudibyo beda angkatan, kalau ane angkatan imut-imut dia angkatan amit-amit, kalau ane di angkatan bersenjata dia malah masuk angkatan bercelana, ane bangga di angkatan jojoba oil (jomblo-jomblo bahagia oke dan gokil) dia bersahaja di angkatan Jojoba terka (jomblo-jomblo bahagia tapi sebenernya tersiksa), Sudibyo berasal dari Riau merantau ke Yogyakarta sebatang kara, makanya kadang mergokin dia ngelamun sendirian, gak tau ane apa aja yang sebenarnya dilamuninnya, ane cuman bisa menerka aja jangan-jangan dia ngelamunin bagusan mana antara goyang gergajinya Dewi Persik atau goyang patah-patahnya Annisa Bahar, iseng-iseng ane tanya jawabannya ke Sudibyo, Super sekali! Jawaban Sudibyo gak kalah ajaib dengan eksistensinya...simpel jawabannya..”tanya aja sama Inul yang bergoyang” gitu katanya, abis itu ane gak mau makan 7 hari 7 malem! Gak cukup berhenti disitu keajaibannya, belum lama ini ane dan Sudibyo mengikuti Survei pencatatan volume kendaraan arus lalu lintas (traffic counting) untuk membantu sobat kami yaitu Bramantyo yang sedang menjalani proyek Tugas Akhirnya, waktu itu ane bertiga selain Sudibyo sama mas-mas penjual Mie ayam yang kami jadikan tempatnya untuk pos pemantauan arus lalu lintas, lagi hening-heningnya suasana kala itu, Sudibyo nyeletuk ke ane tentang namanya yang di sejajarkan kharisma namanya dengan tokoh-tokoh besar yang pernah memimpin negeri ini, seperti Bung Karno dan Pak Suharto. Bahkan udah sampe menjurus kesimpulan nama Sudibyo menjadi aliran Sudibyo-isme dimana nama dia mendunia dan cocok ketika dimasukkan ke nama-nama tokoh besar lainnya dari berbagai bidang dan negara (tentunya setelah diberi sentuhan modifikasi), sebut saja Susilo Bambang Sudibyo (berharap jadi pemimpin besar seperti Susilo Bambang Yudhoyono), Christian Sudibyo (terobsesi pengen tampan seperti suaminya artis Titi Kamal yang artis juga yaitu Christian Sugiono), Roberto Sudibyo (saudaranya Roberto Baggio, legenda sepak bola Italia), Sudibyo Lion on the Table  untuk penamaan bahasa luar untuk mengartikan nama Jawanya Sudibyo Singodimejo, Sudibyo Kasino Indro (terinspirasi karena kadang ane kalo ketemu Sudibyo dan saling sapa, sering sapaan awalnya adalah “Gila lu Ndro” yang merupakan sapaan awal ane ke Sudibyo, dan dijawab oleh dia “gila lu Don”), dan masih banyak lagi modifikasi lainnya yang gak kalah ajaibnya, bahkan sampai ada juga salah satu nama tokoh di bidang ilmu pengetahuan yang notabenenya adalah Dosen pengajar di jurusan ane sama Sudibyo yang jadi “korban” modifikasi, tapi gak etis lah klo ane sebutkan disini, khawatirnya ntar malah menimbulkan hura-hura ehhh..huru-hara yang (hura-hura) di jurusan ane maksudnya..hihihihi. lagian juga ntar malah ngambek lagi Dosennya kalau disebutin (atau malah seneng hidup-hidupan kalo protes disebut seneng mati-matian.hihihihi). Cukup Tuhan, ane, Sudibyo dan sobat-sobat seajaib Sudibyo aja yang tau. Biarlah rahasia ini kami simpan sampai nanti...(musik biola mengalun syahdu). Bahkan ane untuk mengapresiasi keajaiban nama Sudibyo, berhasil dengan sukses mengeksekusi atas nama modifikasi, puisi yang dibawakan oleh Dian Sudibyo Wardoyo dalam film Ada Apa dengan Sudibyo (A2DS), untuk tau isi puisi terindah sepanjang masa itu, silahkan telusuri aja di note-note  sebelumnya di fb ane, dimana antusias audience sangat luar biasa sekali, sampai terharu ane, tidak bisa berkaca-kaca lagi. Hihihi). Tuhkan bener, gak kerasa udah banyak energi dan ruang (porsi)yang ane pakai di note ini untuk menceritakan si Sudibyo, sebenernya ini masih sangat sedikit untuk merepresentasikan tingkat keajaiban Sudibyo yang membuat ane merasa mules (sambil ngelus jidat dikening) dan pusing (sambil megangin perut). Yang jelas kalo penasaran dengan Sudibyo (bagi yang belum kenal), silahkan segera berteman dengan dia tanpa mengesampingkan untuk kenal juga dengan kita-kita (sohib-sohib Sudibyo di Teknik Sipil yang sering bergerombol dikantin utara kampus, ketawa-ketawa gak jelas karena saling mencela satu sama lain dan yang mungkin disadari atau tidak disadari, kami merasa bahwa kantin adalah salah satu tempat terindah yang ada di muka Bumi, bahkan ane sempet mikir jangan-jangan kantin itu adalah secuil tanah surga yang jatuh ke bumi! Makanya semuanya bisa sangat indah dan romantis (rokok makan gratis karena ada buku pintar milik Kosipa_Koperasi simpan pinjamnya_ Mami kantin, nama Kosipa sendiri diciptakan oleh Djarot, adek kembar sialnya (lebih dalem dari sekedar siam) si Sudibyo. Pesen ane sebelum kenalan dengan Sudibyo, kudu mengucapkan “Audzubillahiminasyudibyonirrojim” untuk menetralisir efek keajaiban yang disebabkan oleh Sudibyo, biar gak terseret juga ke dalam dunianya yang ajaib itu..hihihihi

Haaaahhhh...tidak kerasa udah lumayan banyak (kalo yg udah eneg sih malah berpendapat sangat banyak) uraian tentang artikel (kalau masih diizinkan disebut artikel, walaupun ane sendiri menyangsikannya, malah ane berpikiran jangan-jangan apakah ini yang termasuk dinamakan “menyublim” yang diartikan sebagai menghilang dari benda padat menjadi gas (terinspirasi comment-comment ane dengan sohib (dosen) ane sore hari tadi di wall fb sohib ane itu) yang dalam perspektif simpel, ane sebut “kentut” yang didalamnya ane ber-ekspektasi (lebih dari sekedar berharap) bisa menyebarkan bau yang harum. Kalaupun ada yang menciumnya sebagai bau yang busuk, ane sebagai manusia yang penuh kekhilafan dan banyak kelemahan-kelemahan, sungguh-sungguh memohon maaf tidak hanya kepada Allah SWT tentunya sebagai Dzat yang maha pemaaf, tetapi juga kepada yang siapa saja yang merasa dirugikan ataupun tersindir walaupun sumpe deh ane gak ada se-Quark (partikel terkecil) pun berniat  jahat walaupun mungkin caranya sebagian orang menganggapnya tidak baik, tapi yah inilah cara atau gaya ane dalam menyampaikan pandangan pikiran ane yang berniat dan bertujuan untuk berbagi pengetahuan yang ane punya ke lingkunagan sekitar ane walaupun mungkin ilmu pengetahuannya sangat-sangat standar atau  kalau boleh dibilang jauh dari standar juga dibawah standar.
Kembali serius ya...udahan becandanya..hihihi. Dari semua paparan sebelumnya baik yang serius maupun yang bernadakan canda, penulis hanya ingin berusaha membuka pikiran, menumbuh kembangkan sikap kritis dan skeptis (penulis) dan juga bagi yang membacanya, akan penting atau tidaknya, peduli atau tidak pedulinya kita dalam menyikapi  arti dari sebuah nama walaupun memang ada pepatah yang bilang “nama adalah doa”, tetapi itu semua berpulang kembali ke pribadi masing-masing dalam menyikapinya dengan sebaik-baik sikap yang anda anut dan juga berdasarkan sebaik-baik niat dan tujuan yang ingin anda capai sehingga pada akhirnya untuk menutup “kentut” ini penulis cuma ingin mengatakan “ jadi masihkah anda berpikir bahwa apalah arti sebuah nama???” Wassalam.
(Yogyakarta, Warung Shakur, Sabtu  9 Juli 2011   01:24 WIB dini hari yang sejuk dengan diringi lagu-lagu Iwan Fals)   
 Artikel ke-6 Penulis dedikasikan buat nama-nama yang telah membuat hidup ane makin berwarna

Biodata Penulis
Nama  : Reza Gustav
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil 2008 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Hoby : mencari Hoby

Tidak ada komentar:

Posting Komentar