Rabu, 15 Mei 2013

MENULIS NYOK ! GAK MENULIS BENJOL !!!


Ayo Menulis!!!
Oleh : *Reza Gustav (Bajul)
Dalam sejarah perkembangan peradaban yang ada di muka bumi, terbagi atas dua era peradaban, yaitu era pra-sejarah dan era sejarah. Era peradaban pra-sejarah mengandung arti bahwa di era tersebut manusia dalam membentuk peradabannya menggunakan gambar-gambar sebagai informasi tentang eksistensi keberadaan mereka yang di torehkan di media fisik yang berada di alam sekitar mereka tinggal seperti dinding-dinding goa dan kulit-kulit hewan. Sedangkan peradaban di era sejarah mengandung pengertian didalam pembentukan identitas peradabannya sebagai sumber informasi bagi perkembangan peradaban sejarah, selain gambar sebagai simbolisasi, manusia di dalam era ini melakukan kegiatan menulis yang memegang peranan penting terhadap transisi dari peradaban pra-sejarah menuju ke peradaban Sejarah.

Menulis merupakan kegiatan (action) yang lebih dari sekedar keinginan (desire) dimana dari kedua kata itu punya konteks spirit yang berbeda dalam pemaknaanya untuk memotivasi seseorang menghasilkan karya tulisan, simpelnya menulis itu timbul karena dipicu niat dan akan menjadi nyata ketika segera dilakukan setelah mendapat ide atau gagasan dari tema yang akan diangkat dalam tulisan.

Menulis itu sangat penting, seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, menulis erat kaitannya dengan peradaban. Sejumlah orang besar dan mempunyai pengaruh terhadap dinamika sejarah manusia antar zaman, sebut saja Ir. Soekarno atau yang lebih familiar dipanggil Bung Karno Presiden pertama Republik Indonesia, berhasil menelurkan sebuah karya tulisan yang fenomenal bahkan ketika posisi dan situasi beliau berada didalam penjara, “Indonesia Menggugat” merupakan hasil karya tulisan beliau yang sampai saat ini masih menjadi salah satu pusaka tulisan milik bangsa Indonesia yang berharga. Dikalangan pemuda yang sezaman dengan Bung Karno, dikenal sosok Soe Hok Gie yang notabenenya berasal dari kalangan intelektual terpelajar (Mahasiswa) yang dari karya tulisan di buku harian berisi pemikiran-pemikiran kritis beliau, bahkan dari sumber tulisan di buku harian sampai diangkat film “Gie” yang menceritakan sepak terjang beliau dalam memberikan warna sejarah perjalanan bangsa Indonesia dari masa ke masa. Andrea Hirata, salah satu tokoh penulis saat ini yang tidak sedikit memberikan pengaruhnya, baik itu inspirasi maupun motivasi terhadap masyarakat atas tulisan-tulisan dari novel-novelnya yang selalu menjadi best seller di negeri ini.

Sejumlah orang besar_yang penulis kutip dari isi kata pengantar buku Menulis Artikel dan Tajuk Rencana karya Drs. AS Haris Sumadiria M. Si terbitan Simbiosa Rekatama Media_ seperti Carlyle, Kant, Mirabeau dan Renan sangat percaya dan meyakini, penemuan tulisan benar-benar telah membentuk awal peradaban. Dalam dunia antropologi, misalnya, dikenal sindiran (pameo): sebagaimana bahasa membedakan manusia dari hewan, begitu pula tulisan membedakan manusia beradab dari manusia biadab ( as language distinguishes man from animal, so writing distinguishes civilized man from barbarian ). Simpelnya, tulisan hanya terdapat dalam peradaban, dan peradaban tidaklah ada tanpa tulisan. (Gelb, 1969:221-222 dalam Tarigan, 1983:11)

Jadi, ditulisan ini penulis ingin memotivasi dan menginspirasi kita semua dan dari kalangan mana saja, baik itu dari kalangan intelektual muda seperti mahasiswa, maupun masyarakat umum dari multi status dan profesi sosial bahkan umur, agar mau menjadikan kegiatan menulis sebagai sesuatu kegiatan yang mengasyikan dan dibiasakan. Adalah suatu hal yang luar biasa setidaknya menurut penulis yang notabenenya masih belajar untuk giat menulis, apabila kegiatan menulis bisa dijadikan layaknya sebagai bahan pokok sebagaimana makan dan minum setiap hari. Selain itu kegiatan menulis juga memiliki tiga efek hal, pertama dari kegiatan menulis bisa menjadi wahana diskusi dan sosialisasi gagasan. Kedua, dari kegiatan menulis bisa memberikan kontribusi pemikiran dalam kerangka mencari solusi terhadap suatu permasalahan dan yang ketiga dari kegiatan menulis bisa dijadikan sarana proses aktualisasi dan eksistensi diri. Penulis sempat mengingat disuatu acara seminar yang diadakan oleh salah satu organisasi jurusan Teknik Sipil di Universitas tempat penulis menempuh kuliah, beberapa tahun yang lalu, pengisi seminarnya mengatakan bahwa kita dalam perjalanan sejarah, dihadapkan pada dua pilihan, pertama kita akan tenggelam dan tidak dikenal dalam sejarah atau pilihan kedua kita memilih untuk berperan atau bahkan sampai menciptakan sejarah didalam perjalanan sejarah itu sendiri sehingga kita akan layak dikenang oleh sejarah. Nah, kegiatan menulis yang menelurkan karya tulisan adalah salah satu cara apabila kita mau memilih pilihan yang kedua.

Diakhir tulisan ini, penulis ingin memberikan pecutan semangat baik kediri sendiri maupun juga kepada kita semua, apabila kita ingin dikenang oleh sejarah sebagai manusia yang beradab dan sekaligus menolak dengan keras untuk disebut sebagai manusia biadab, maka berusahalah dengan sekuat tenaga untuk mulai membiasakan kegiatan menulis. Ayo menulis!!!
“Setetes tinta dari penulis lebih mulia dari darah para syuhada” (Ibnu Qayyim Al Jauziah)
(Yogyakarta, Warung shakur, 6 Juli 2011. 04:53 WIB)

Artikel ke-5 Bajul dedikasikan buat kyai-kanjeng dan adek2 di Mapala Unila, moga inspiratif (bermanfaat) dan bisa menjadi sarana silaturahmi

*Biodata Penulis
Nama : Reza Gustav
Alumni Mahasiswa D3 Teknik Sipil  Universitas Negeri Lampung 2007 & Alumni S1 Mahasiswa Teknik Sipil 2011 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pengalaman Organisasi
Anggota Mapala Unila angkatan XIII "Khilaf"

"Aku Berpikir Maka Aku Ada"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar